Pada hari Rabu malam, tanggal 23 April 2025, Pemerintah Desa Rijang Panua menggelar Rapat Persiapan Turun Sawah dalam rangka mendukung program strategis Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang, yaitu IP 300 (Indeks Pertanaman 300) — program unggulan Bupati Sidrap yang menargetkan tiga kali masa tanam dalam setahun sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 WITA dan berlangsung hingga selesai ini dilaksanakan di Balai Desa Rijang Panua, serta dihadiri oleh berbagai unsur yang berperan penting dalam sektor pertanian dan keamanan wilayah. Hadir dalam rapat ini yaitu Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sidrap, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kulo, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kepala Desa Rijang Panua, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, serta perwakilan kelompok tani dan petani dari seluruh wilayah desa.
Rapat ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dan teknis menyongsong masa tanam pertama tahun ini, dengan mempertimbangkan kondisi wilayah Desa Rijang Panua yang sepenuhnya merupakan lahan tadah hujan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam mendukung keberhasilan program IP 300.
Dalam sambutannya, Pemerintah Desa Rijang Panua bersama para petani menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program IP 300 yang dicanangkan oleh Bupati Sidrap. Kepala Desa menekankan pentingnya sinergi antar semua pihak, termasuk unsur TNI-Polri, demi kelancaran dan keberhasilan program ini. “Kami semua, mulai dari pemerintah desa, penyuluh, hingga petani, satu suara untuk mendukung IP 300. Ini bukan hanya soal tanam tiga kali, tapi bagaimana kita bersama-sama membangun desa lewat pertanian yang lebih produktif,” ujar beliau.
Dari hasil musyawarah yang berlangsung secara partisipatif, disepakati bahwa turun sawah akan dimulai pada tanggal 5 Mei sampai dengan 10 Mei 2025, menyesuaikan dengan kondisi curah hujan yang masih cukup baik di wilayah Desa Rijang Panua.
Dalam arahannya, Kabid Sarpras Dinas Pertanian dan Peternakan menyampaikan dukungan penuh pemerintah kabupaten dalam penyediaan benih, pupuk, serta fasilitas pendukung lainnya. Sementara Koordinator BPP dan para penyuluh memberikan masukan teknis terkait pola tanam, varietas padi unggul, serta pengendalian hama terpadu.
Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas juga turut menyampaikan imbauan terkait pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama proses tanam hingga panen berlangsung, serta siap membantu pengawalan distribusi bantuan pertanian dan menjaga suasana kondusif di masyarakat.
Petani juga aktif menyampaikan aspirasi dan kendala mereka, terutama yang berkaitan dengan keterbatasan air dan sarana pendukung pertanian. Hal ini menjadi perhatian bersama dan akan ditindaklanjuti oleh pemerintah desa bersama instansi terkait.
Rapat ditutup dengan kesepakatan untuk memulai kegiatan tanam secara serentak, menjaga kekompakan, serta memperkuat kerja sama lintas sektor sebagai kunci sukses pelaksanaan program IP 300 di Desa Rijang Panua.